Dalamsebuah buku karya KH Husein Muhammad yang bertajuk ‘Kiai Menggugat, Gus Dur Menjawab’, dikisahkan perihal Gus Dur yang kala itu menjabat ketua DKJ. DKJ sendiri merupakan akronim dari Dewan Kesenian Jakarta. DKJ adalah lembaga yang mewadahi para seniman di ibukota. Secara keanggotaan, DKJ bersifat umum, sehingga, orang yang berjiwa KangJalal pun akhirnya “curhat” tentang kekecewaannya itu kepada Gus Dur. Seperti biasa, Presiden ke-4 RI itu hanya tertawa. Bukannya mengajak kembali ke NU, tapi justru Terakhir cap Syiah ditujukan kepada orang-orang yang cara berpikir dan pandangnya mengenai keislaman di luar mainstream. Di antara yang dituduh Syiah di SholawatGusdur Atau Syiir Tanpa Waton. Sholawat gusdur nama lain yang sebenarnya adalah syiir tanpa waton (syiir yang tidak asal-asalan), namun masyarakat Muslim di Indonesia lebih mengenal shalawat tersebut dengan nama shalawat Gus Dur. Akan tetapi, shalawat tersebut sebenarnya bukanlah karya asli dari Gus Dur sendiri. . Secara fisik, sulit dibedakan antara penganut Islam dengan Syi’ah. Akan tetapi jika diteliti lebih dalam terutama dari sisi akidah, perbedaan di antara keduanya ibarat minyak dan air. Sehingga tidak mungkin disatukan..Syiah menurut etimologi bahasa arab bermakna pembela dan pengikut seseorang, selain itu juga bermakna setiap kaum yang berkumpul diatas suatu perkara. Tahdzibul Lughah, 3/61 karya Azhari dan Taajul Arus, 5/405, karya Az-ZabidiAdapun menurut terminologi syariat, syiah bermakna mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib lebih utama dari seluruh sahabat dan lebih berhak untuk menjadi khalifah kaum muslimin, begitu pula sepeninggal beliau Al-Fishal Fil Milali Wal Ahwa Wan Nihal karya Ibnu HazmSyiah mulai muncul setelah pembunuhan khalifah Utsman bin Affan. Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, Umar, masa-masa awal kekhalifahan Utsman yaitu pada masa tahun-tahun awal jabatannya, Umat islam bersatu, tidak ada perselisihan. Kemudian pada akhir kekhalifahan Utsman terjadilah berbagai peristiwa yang mengakibatkan timbulnya perpecahana, muncullah kelompok pembuat fitnah dan kezhaliman, mereka membunuh Utsman, sehingga setelah itu umat islam pun masa kekhalifahan Ali juga muncul golongan syiah akan tetapi mereka menyembunyikan pemahaman mereka, mereka tidak menampakkannya kepada Ali dan para itu mereka terbagi menjadi tiga yang menganggap Ali sebagai Tuhan. Ketika mengetahui sekte ini Ali membakar mereka dan membuat parit-parit di depan pintu masjid Bani Kandah untuk membakar mereka. Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab shahihnya, dari Ibnu Abbas ia mengatakan, “Suatu ketika Ali memerangi dan membakar orang-orang zindiq Syiah yang menuhankan Ali. Andaikan aku yang melakukannya aku tidak akan membakar mereka karena Nabi pernah melarang penyiksaan sebagaimana siksaan Allah dibakar, akan tetapi aku pasti akan memenggal batang leher mereka, karena Nabi bersabdaمن بدل دينه فاقتلوه“Barangsiapa yang mengganti agamanya murtad maka bunuhlah ia“Golongan Sabbah pencela. Ali mendengar tentang Abu Sauda Abdullah bin Saba’ bahwa ia pernah mencela Abu Bakar dan Umar, maka Ali mencarinya. Ada yang mengatakan bahwa Ali mencarinya untuk membunuhnya, akan tetapi ia melarikan diriGolongan Mufadhdhilah, yaitu mereka yang mengutamakan Ali atas Abu Bakar dan Umar. Padahal telah diriwayatkan secara mutawatir dari Nabi Muhammad bahwa beliau bersabda,خير هذه الأمة بعد نبيها أبو بكر ثم عمر“Sebaik-baik umat ini setelah nabinya adalah Abu Bakar dan Umar”. Riwayat semacam ini dibawakan oleh imam Bukhari dalam kitab shahihnya, dari Muhammad bin Hanafiyyah bahwa ia bertanya kepada ayahnya, siapakah manusa terbaik setelah Rasulullah, ia menjawab Abu Bakar, kemudian siapa? dijawabnya, sejarah syiah mereka terpecah menjadi lima sekte yang utama yaitu Kaisaniyyah, Imamiyyah rafidhah, Zaidiyyah, Ghulat dan Ismailliyah. Dari kelima sekte tersebut lahir sekian banyak cabang-cabang sekte lima sekte tersebut yang paling penting untuk diangkat adalah sekte imamiyyah atau rafidhah yang sejak dahulu hingga saat ini senantiasa berjuang keras untuk menghancurkan islam dan kaum muslimin, dengan berbagai cara kelompok ini terus berusaha menyebarkan berbagai macam kesesatannya, terlebih setelah berdirinya negara syiah, Iran yang menggulingkan rezim Syah Reza menurut bahasa arab bermakna meninggalkan, sedangkah dalam terminologi syariat bermakna mereka yang menolak kepemimpinan abu bakar dan umar, berlepas diri dari keduanya, mencela lagi menghina para sahabat bin Ahmad bin Hanbal berkata, “Aku telah bertanya kepada ayahku, siapa Rafidhah itu?” Maka beliau menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang mencela Abu Bakr dan Umar.” ash-Sharimul Maslul Ala Syatimir Rasul hlm. 567, Syaikhul Islam Ibnu TaimiyahSebutan “Rafidhah” ini erat kaitannya dengan Zaid bin Ali bin Husain bin Ali bin Abu Thalib dan para pengikutnya ketika memberontak kepada Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan di tahun 121 H. Badzlul Majhud, 1/86Syaikh Abul Hasan al-Asy’ari berkata, “Tatkala Zaid bin Ali muncul di Kufah, di tengah-tengah para pengikut yang membai’atnya, ia mendengar dari sebagian mereka celaan terhadap Abu Bakr dan Umar. Ia pun mengingkarinya, hingga akhirnya mereka para pengikutnya meninggalkannya. Maka beliaupun mengatakan kepada merekaرَفَضْتُمُوْنِي؟“Kalian tinggalkan aku?”Maka dikatakanlah bahwa penamaan mereka dengan Rafidhah dikarenakan perkataan Zaid kepada mereka “Rafadhtumuunii.” Maqalatul Islamiyyin, 1/137. Demikian pula yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Fatawa 13/36.Pencetus paham syiah ini adalah seorang yahudi dari negeri Yaman Shan’a yang bernama Abdullah bin saba’ al-himyari, yang menampakkan keislaman di masa kekhalifahan Utsman bin bin Saba’ mengenalkan ajarannya secara terang-terangan, ia kemudian menggalang massa, mengumumkan bahwa kepemimpinan imamah sesudah Nabi Muhammad seharusnya jatuh ke tangan Ali bin Abi Thalib karena petunjuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam menurut persangkaan mereka.Menurut Abdullah bin Saba’, Khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman telah mengambil alih kedudukan tersebut. Dalam Majmu’ Fatawa, 4/435, Abdullah bin Shaba menampakkan sikap ekstrem di dalam memuliakan Ali, dengan suatu slogan bahwa Ali yang berhak menjadi imam khalifah dan ia adalah seorang yang ma’shum terjaga dari segala dosa.Keyakinan itu berkembang terus-menerus dari waktu ke waktu, sampai kepada menuhankan Ali bin Abi Thalib. Ali yang mengetahui sikap berlebihan tersebut kemudian memerangi bahkan membakar mereka yang tidak mau bertaubat, sebagian dari mereka melarikan bin Saba’, sang pendiri agama Syi’ah ini, adalah seorang agen Yahudi yang penuh makar lagi buruk. Ia disusupkan di tengah-tengah umat Islam oleh orang-orang Yahudi untuk merusak tatanan agama dan masyarakat muslim. Awal kemunculannya adalah akhir masa kepemimpinan Khalifah Utsman bin Affan. Kemudian berlanjut di masa kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Dengan kedok keislaman, semangat amar ma’ruf nahi mungkar, dan bertopengkan tanassuk giat beribadah, ia kemas berbagai misi jahatnya. Tak hanya aqidah sesat bahkan kufur yang ia tebarkan di tengah-tengah umat, gerakan provokasi massa pun dilakukannya untuk menggulingkan Khalifah Utsman bin Affan. Akibatnya, sang Khalifah terbunuh dalam keadaan terzalimi. Akibatnya pula, silang pendapat diantara para sahabat pun terjadi. Lihat Minhajus Sunnah karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, 8/479, Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah Ibnu Abil Izz hlm. 490, dan Kitab At-Tauhid karya Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hlm. 123Rafidhah pasti Syi’ah, sedangkan Syi’ah belum tentu Rafidhah. Karena tidak semua Syi’ah membenci Abu Bakr dan Umar sebagaimana keadaan Syi’ah Zaidiyyah, sekte syiah yang paling ringan kesalahannya.[Disusun dari dari berbagai sumber, di antaranya kitab Al-Furqon Bainal Haq Wal Batil tulisan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, judul bahasa indonesia “Membedah Firqoh Sesat” penerbit Al-Qowam]Daftar Isi Lanjut ke Bab 2—Penyusun Satria Buana Artikel Pasuruan, NU Online Ratusan umat Islam Syiah melaksanakan tahlil khusus untuk almarhum KH Abdurrahman Wahid di Masjid Astsaqolain Yayasan Pesantren Islam YAPI Kenep, Beji, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu. Pengajar Pesantren YAPI, Ustadz Segaf Assegaf menjelaskan, tahlil khusus tersebut untuk menghormati KH Abdurrahman Wahid sebagai tokoh pluralis yang tidak membeda-bedakan kelompok. Dia menyebutkan, meski Gus Dur tidak pernah mendatangi Pesantren YAPi di Bangil, umat islam Syiah merasa telah dibelanya. Ustadz Segaf mengatakan, sewaktu umat Islam Syiah dituduh mempunyai Alquran berbeda dari umat Islam lainnya, Gus Durlah yang melakukan klarifikasi bahwa Al Quran umat Syiah sama dengan Alquran umat Islam lainnya. Ustadz Segaf juga mengungkapkan, pemikiran-pemikiran Gus Dur juga sangat pas dengan pendapat-pendapat Islam Syiah, sedangkan perbedaan-perbedaan selama ini hanya keniscayaan semata. Ia menjelaskan, umat Islam Syiah di Bangil selama ini juga secara rutin melaksanakan, tahlil, khaul, serta peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kepala YAPI Bangil, Ustadz Abdul Mukmin menjelaskan, Yayasan Pesantrean Islam YAPI Bangil pada awalnya berdiri di kawasan Kancil Mas Bangil sekitar tahun 1974. YAPI Bangil sebelumnya berada di Bondowoso. Namun pada tahun 1985 YAPI Bangil pindah ke Kenep, Beji, untuk santri putranya. Sedangkan santri putrinya masih berada di Kota Bangil. Jumlah santri YAPI sebanyak 315 santri putra, dan 240 santri putri yang datang dari berbagai kota di Indonesia. Sementara YAPI hanya ada di Bangil, tidak membuka cabang di kota lain. Sistem pendidikannya mulai jenjang SMP hingga SMA serta Hauzah khusus agama Islam. ant/mad Intisari Dari CatatanTABAYYUN KEPADA SYIAHSaya Dari Anti Syiah Menjadi Simpatisan SyiahOleh Akbar Nur Hasan Assalamu’alaikum.. Maaf sebelumnya jika tulisan saya ini dinilai kurang berkenan dan mengganggu. Saya hanya ingin mengajak anda bertabayyun kepada syiah melalui catatan yang saya buat ini berdasarkan hasil pembelajaran dan analisis saya terhadap ajaran syiah selama beberapa tahun lamanya. Tapi sebelum ini agar anda percaya bahwa saya tidak sedang bertaqiyah, maka saya awali dulu dengan bersumpah bahwa demi Allah, sampai dengan sekarang saya tidak pernah bertemu lalu berkenalan dengan orang - orang syiah, atau tidak ada satu orangpun yang pernah saya temui, mereka mengaku sebagai orang syiah. Jika saya berbohong, maka saya siap mati binasa dilaknat oleh Allah! Saya juga bersumpah bahwa demi Allah, tidak ada sedikitpun keuntungan materi yang saya dapatkan dari usaha membela mazhab syiah yang dizhalimi ini, tidak ada yang menyuruh saya, hal ini murni atas inisiatif pribadi, semata – mata karena Allah sekaligus demi kebaikan kita bersama di dunia ini & akhirat kelak. Oleh karena itu jika anda mengaku sebagai mukmin yang bijak, adil dan objektif, mukmin yang memegang teguh agama islam ini dengan kebenaran sejati seumpama menggenggam panasnya bara api, maka tidak ada salahnya untuk anda mau mempelajarinya. [SKIP]... [SKIP]... [SKIP]... Awalnya saya hanya tahu syiah sekedar nama dan hal - hal negatif mengenainya, sehingga sayapun menjadi orang yang anti syiah dan ikut pula mencaci maki mereka sebagai golongan yang sesat. Namun walau begitu, seingat saya, saya tidak pernah sekalipun sampai hati ikut – ikutan latah mengatakan bahwa syiah bukan islam, sebelum saya dapat mencari tahunya sendiri. Dari sinilah awalnya tergerak hati saya untuk mencoba bertabayyun kroscek kepada mereka walaupun itu hanya melalui media internet, karena saya tidak pernah bertemu secara langsung dengan orang – orang syiahnya sendiri. Setelah saya pelajari beberapa tahun lamanya 2015-2017 dengan perbandingan antara pendapat sunni baik yang pro maupun kontra terhadap syiah, dan dari pendapat syiahnya sendiri, hasilnya cukup mengejutkan dan membuat sedih hati ini, karena ternyata saya banyak menemukan fakta bahwa selama ini yang disebarkan oleh pihak - pihak anti syiah untuk menyerang paham syiah adalah dengan menggunakan hadits - hadits dha’if lemah, ma’udhu palsu, bahkan sengaja dipalsukan isi kitabnya oleh mereka. Pemalsuan ini utamanya ditemukan dari kitab - kitab syiah literatur induk yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa asing. Hal ini bukan saja diketahui dari hasil penelitian oleh pihak syiahnya sendiri, tetapi juga dari pihak sunni pun pernah meneliti dan melaporkannya demikian. Maka jika anda bertabayyun dengan membaca buku atau kitab - kitab syiah dari penerbit yang tidak atau kurang bisa dipercaya, yang dari bahasa arab kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa kita melayu/indonesia atau ke bahasa – bahasa lainnya, lalu melihat ada konten yang dinilai berlebihan dan tidak sesuai dengan akal sehat, itu bisa jadi kitabnya telah dipalsukan. Ini adalah salah satu bukti dari pemalsuan tersebut Pihak anti syiah itu telah berperilaku jahiliyah dengan mengutip hadits - hadits atau pernyataan dari kitab - kitab syiah yang isinya sangat melampaui batas, padahal setelah diteliti ternyata tidak seperti dalam kitab asli yang dirujuk. Mereka dengan keji mengubah, memotong dan membuat hadits - hadits atau pernyataan - pernyatan palsu hasil karangan mereka sendiri pada kitab - kitab syiah terjemahan. Beberapa contoh diantaranya 1 “Allah tidak tahu masa depan para hamba-Nya sedangkan para imam mengetahuinya”, ini pemalsuan dari kitab Ushulul Kaafi hal 40 sebagaimana kasyful Asrar hal 99 yang hasil pengkajiannya dapat dibaca pada link diatas. 2 “Ali adalah dzat yang awal dan yang akhir”, ini pernyataan Ali yang dikutip sepotong dan hanya bermakna kiasan saja. Selengkapnya 3 “Malaikat Jibril salah memberikan wahyu kepada Nabi Muhammad yang seharusnya diserahkan kepada Ali”, ini pernyataan dari syiah ghulat/ekstrim yang tidak ada hubungannya dengan syiah imamiyah di jaman ini. Selengkapnya Tapi menurut Ibu Emilia Renita AZ yang pernah difitnah berkata begitu dalam sebuah screenshot facebook, beliau membantahnya dan mengatakan bahwa tidak ada syiah ghulat itu, sehingga menurutnya hal tersebut hanyalah sejarah yang direkayasa. Namun sayang, dari pihak syiahnya sendiri banyak yang termakan manipulasi sejarah itu. 4 “Wanita syiah yang bersuami boleh di mut’ah secara bergilir oleh banyak pria dalam durasi waktu yang sangat singkat”, ini pemalsuan dari kitab Tahriir Al Wasiilah 2/265 masalah 17 yang link bantahannya terdapat di poin ke 4 tentang nikah mut’ah terkait dusta al-Amiry. 5 “Memakan tahi/kotoran para imam dijamin masuk surga”, ini pemalsuan dari kitabul anwar wilayah rasul Bab Thaharah, hal 440 yang bantahannya terdapat di poin ke 11. Dan sebagainya. Saya bersyukur dapat tahu atas syubhat yang dibuat - buat ini. Karena kebenaran lebih berharga dari apapun. Setidaknya karena ini saya berhenti menghujat syiah lagi. Jika anda berpikiran kritis dan sebelumnya pernah mendapati seperti 5 hal diatas, tentulah anda akan punya sedikit/banyak rasa curiga dan keraguan untuk mempercayainya. Karena logikanya, hampir mustahil syiah jika memang benar kesesatannya melampaui batas seperti itu, mereka bisa tetap eksis dan berkembang dari jaman dulu sampai dengan sekarang yang sudah berjalan selama ribuan tahun lamanya. Terlebih disisi mereka banyak sekali para habaib atau dzuriyyat ahlul bait nabi, alim ulama dan hafidzul Qur’an. Selengkapnya Baca disini Versi web => Versi PDF => NB Pernyataan ttg Syahadatnya syiah, Sholatnya syiah, Nikah mut’ah, Syiah mencaci maki para Sahabat, Syiah menyembah Ali sbg Tuhan, Syiah menabikan Ali, Taqiyah, Siapa saja ahlul bait, Siapakah Abdullah bin Saba, Al Qur’an syiah beda dgn sunni, tradisi menyiksa diri di hari asyura, syiah makan tai imamnya dijamin masuk surga, isu konflik suriah, dll semua itu sudah dibahas pada tulisan saya diatas. Jadi silahkan dibaca secara utuh utk menambah wawasan keagamaan anda dan dalam rangka bertabayyun kepada mazhab syiah. Jika anda tidak bersedia, maka jangan sampai anda menyalahkan takdir Allah atas banyaknya dosa besar dan balasannya yang akan menimpa anda di akhirat kelak. Salahkanlah diri anda sendiri, karena saya sudah pernah mengingatkannya namun anda acuhkan begitu saja. Atas perhatiannya terima kasih. Gusdur berkata NU itu Syiah Minus Imamah Gus Dur bersama Habib Muh bin alwi & Habaib Ahlul Bait. “Gus Dur selalu menganjurkan kebaikan kepada kelompok minoritas, termasuk kita yang berpegang pada madzhab Ahlul Bait, Syiah. Kita merasa dibela Gus Dur dari beberapa kelompok yang akan membubarkan Syiah. Gus Dur juga selalu mengatakan bahwa Syiah itu adalah NU plus imamah dan NU itu adalah Syiah minus imamah. Bahkan beliau orang yang pertama di Indonesia yang bukan Syiah yang menggelar peringatan Asyura di Ciganjur,” kata salah seorang ulama Syiah Indonesia, Hasan Dalil, kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu Jumat,1/1. Namun demikian, kata Hasan Dalil, ada beberapa sikap Gus Dur yang mesti dikritisir termasuk keterlibatan dalam yayasan milik Israel. Menurut Pembina Sekolah Tinggi Agama Islam Madinatul Ilmi ini, masalah Israel adalah masalah hitam putih yang bukan multitafsir. “Sikap Gus Dur sering multitafsir. Tapi berkaitan dengan Israel harus hitam putih. Israel itu menginjak-injak hak asasi manusia dan menjajah. Tentu hal ini sangat bertentangan dengan konstitusi tertinggi negara kita, Undang-Undang Dasar UUD 1945 yang melarang segala bentuk penjajahan. Kita kritik itu,” kata Hasan Dalil. Namun satu hal yang menarik dari Gus Dur, kata Hasan Dalil, tidak pernah marah dan tersinggung jika dikritik. Hasan Dalil pun punya kesan pribadi dengan Gus Dur. “Kita ulama Syiah datang pada beliau. Saya sebutkan pada beliau di kalangan atas elit dan intelektual, sudah memahami madzhab Ahlul Bait dan menghormati Ayatullah Imam Khomaini. Namun dikalangan sebagian NU di bawah ada yang masih berlaku keras pada kelompok Syiah. Saya contohkan peristiwa di Bangil. Ternyata Gus Dur langsung menelpon ulama NU Bangil dan memerintahkan untuk menjaga kelompok syiah dan mencegah segala bentuk kekerasan. Ini luar biasa,” kata Hasan Dalil. Sumber tulisan Dialog Sunni Syiah

gus dur tentang syiah